MENGAPA BERINFAQ UNTUK PEMBANGUNAN MASJID STIBA MAKASSAR ?

22 September 2014 Label: ,

INILAH ALASAN MENGAPA BERINFAQ UNTUK PEMBANGUNAN MASJID STIBA MAKASSAR



IMG_20140705_074736

Tak banyak masjid yang di dalamnya diisi dengan rutinitas ibadah selama hampir 24 jam.
Jarang Anda temukan masjid yang setiap harinya diisi dengan majelis ilmu.
Hanya sedikit masjid yang jamaah shalat lima waktunya senantiasa disesaki jamaah.
Masjid STIBA Makassar adalah salah satu dari yang sedikit itu.
Shalatlah di dalamnya, maka Anda akan mendengarkan gemuruh suara jamaah melantunkan ayat-ayat suci.
Berikut adalah rutinitas ibadah yang berlangsung di dalamnya selama sehari semalam:
✅ Shalat tahajjud. Meski tak dijadwalkan khusus, beberapa mahasiswa tetap merutinkan shalat lail dan memilih tempat di masjid. Masjid STIBA bahkan mengumandangkan dua kali adzan Subuh. Adzan pertama sebagai panggilan untuk shalat tahajjud.
✅ Shalat Subuh yang dihadiri oleh seluruh sivitas akademika yang berdiam di kampus.
✅ Halaqah Qur’aniyah ba’da shalat Subuh. Para mahasiswa duduk sesuai kelompok mereka masing-masing untuk menghafal dan memperbaiki bacaan tajwid. Setiap kelompok dibina oleh seorang hafizhul Qur’an.
✅ Shalat Isyraq usai halaqah al-Qur’an dan dzikir.
✅ Berfungsi sebagai kelas. Karena keterbatasan ruangan kelas, salah satu sudut masjidpun disulap menjadi kelas dari pukul 08.00—12.15.
✅ Shalat Dhuha. Pada jam-jam istirahat, beberapa mahasiswa menyempatkan diri untuk shalat Dhuha di masjid.
✅ Shalat Zhuhur diikuti oleh seluruh sivitas akademika, baik yang tinggal di dalam maupun di luar kampus, sehingga masjid tak mampu menampung seluruh jamaah. Akibatnya, shalat Zhuhur dilaksanakan dua gelombang.
✅ Kultum ba’da Zhuhur oleh dosen atau mahasiswa
✅ Membaca dan Muraja’ah hafalan. Sebagian mahasiswa memanfaatkan waktu ba’da Zhuhur untuk membaca dan muraja’ah hafalan al-Qur’an mereka.
✅ Shalat Ashar, dilanjutkan dengan pembacaan kitab oleh salah seorang mahasiswa
✅ Dirasah Ta’shiliyah, yaitu muhadharah ba’da Ashar Senin-Jumat
✅ Buka puasa bersama mahasiswa yang menunaikan puasa sunnah.
✅ Shalat Maghrib dilanjutkan dengan Kultum dari salah seorang mahasiswa, atau dirasah ta’shiliyah, atau menghafal al-Qur’an.
✅ Shalat Isya
✅ Ba’da Isya, mahasiswa memanfaatkan masjid sebagai tempat untuk mengulangi pelajaran-pelajaran di kelas, atau dimanfaatkan untuk tarbiyah hingga menjelang tengah malam.
✅ Khusus shalat Jumat, juga dihadiri oleh para warga di sekitar kampus.
✅ Bulan Ramadhan, diadakan shalat tarawih sebanyak satu juz setiap malam, ceramah tarwih, kegiatan 17 Hari Menghafal al-Qur’an, buka bersama, i’tikaf dengan berbagai kegiatan ibadah di dalamnya nonstop 24 jam.
✅ Shalat-shalat sunnah rawatib dan tahiyyatul masjid.
✅ Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan. Dua shalat ini rutin dikerjakan selama terjadinya gerhana matahari atau bulan dan dihadiri pula oleh jamaah dari luar kampus.
✅ Penyelenggaraan shalat jenazah
✅ Daurah-daurah.
✅ Dan kegiatan-kegiatan yang bernilai ibadah lainnya yang sifatnya insidental.
Allahu Akbar!
Berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini akan memberikan Anda pahala yang terus mengalir, selagi masjid ini digunakan untuk ibadah di dalamnya.
 Pada peristiwa perang Tabuk, sebagian sahabat hanya mampu bercucuran air mata karena tak memiliki harta untuk diinfakkan sebagai biaya perang. Sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla abadikan dalam firman-Nya (artinya), “Lalu mereka kembali, sedangkan mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (QS. At-Tawbah: 92).
Maka  Anda pun layak bersedih jika tak memiliki harta yang bisa diinfakkan untuk pembangunan masjid ini.
Namun semiskin itukah Anda?
Masih dalam rangka penggalangan dana untuk biaya perang Tabuk, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menginfakkan seluruh hartanya yang banyak. Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu menginfakkan setengah hartanya yang tidak sedikit. Sementara Utsman bin Affan membekali pasukan dengan 100 kuda dan 300 unta lengkap dengan pelananya (dalam riwayat lain
disebutkan 900 unta dan 100 kuda).
Namun di sisi lain, ada pula beberapa sahabat yang hanya mampu bersedekah dengan beberapa gantang kurma. Kurma yang tak seberapa untuk membiayai pasukan besar? Bagi orang lain mungkin sedekah itu nilainya sangat sedikit. Namun bagi mereka, itu banyak. Dan sisi Allah pun itu bernilai sangat banyak. Orang-orang munafikpun mencela sedekah mereka. Tapi Allah membela mereka dengan menurunkan firman-Nya,
“(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih” (QS. At-Tawbah: 79).
Maka jangan remehkan infaq Anda, sebongkah batu bata sekalipun jika hanya itu yang Anda mampu, maka itu akan menjadi pemberat timbangan amal ibadah Anda kelak di hari Akhir.
Salurkan Donasi Anda ke:
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No.Rek: 717171 2003
a.n: MASJID KAMPUS STIBA MAKASSAR
Kode Bank: 451
Silakan hubungi:
Sulkifli Herman (085242667191) utk konfirmasi dana yg telah ditransfer.
Atau kontak:
Arif Patang (082394512749) utk dana yang akan dijemput.
Jazakumullahkhairan
Wallahu Waliyyu at-tawfiq
Kunjungi : www.stiba.net

0 komentar:

Posting Komentar

Wa Tawaashou Bil Haqqi Wa Tawaashou Bisshobri !

 
.::_Alumni STIBA Makassar_::.
© Sekretariat : Jl. Inspeksi PAM Manggala Makassar 90234 HP. (085 236 498 102) E-mail:alumni.stiba.mks@gmail.com |(5M) |Mu'min |Mushlih |Mujahid |Muta'awin |Mutqin